Bacaan: Matius 5 : 21 – 37
Setiap kata memberikan gambaran tentang sesuatu. Namun dalam berbagai peristiwa orang berhenti pada kata tersebut secara literal. Apa yang tertulis saja yang digunakan sebagai acuan. Padahal dalam berbagai situasi apa yang tertulis atau terkatakan hanya mewakili sebagian kecil dari yang sebenarnya hendak diungkapkan. Oleh karena itu pada kesempatan ini kita diajak untuk menggali secara mendalam melampaui kata untuk menemukan makna yang hendak disampaikan.
Sebelumnya Yesus mengatakan bahwa Dia datang untuk melengkapi Taurat. Pada kotbah ini Yesus menunjukkan dalam kupasannya terhadap beberapa hukum yang ditulis dalam Taurat. Perintah jangan membunuh dan jangan berzinah digali secara mendalam melampaui kata yang tersurat. Pada umumnya perintah ini dipahami sebagaimana yang tertulis bahwa mereka diminta menjauhkan diri dari pembunuhan dan perzinahan, namun yang dilakukan Yesus melampaui kata untuk menemukan makna. Tindakan membunuh dan berzinah memang bisa muncul begitu saja namun yang sering terjadi tindakan ini diawali dengan hal yang lebih mendasar yaitu dari dalam diri pelakunya. Pembunuhan banyak yang berawal dari kemarahan dan perzinahan berawal dari menginginkan pasangan orang lain dalam hatinya. Hal ini yang perlu diwaspadai dan bahkan dijadikan peringatan dini supaya membunuh dan berzinah bisa dihindari. Bersumpah juga disoroti bahwa dulu orang menggunakannya untuk meyakinkan orang lain. Namun Yesus mengajak untuk melihat bahwa manusia tidak berhak menggunakan nama Tuhan, ciptaannya atau bahkan dirinya sendiri untuk meyakinkan orang lain. Yesus mengajak bertindak melampaui sumpah dengan kejujuran yang tulus dari dalam diri.
Dengan melihat hal-hal yang disoroti Yesus tersebut kita diajak untuk menggali melampaui kata dan menemukan makna yang terkandung didalamnya, terutama dalam menerima perintah-perintah dan firman Tuhan. Apa yang tersirat perlu dipahami melampaui yang tersurat sehingga hidup kita menjadi lebih bermakna. Dalam hidup sehari-hari pun kita juga didorong untuk terus peka terhadap apa yang tersirat daripada apa yang tersurat terutama dari orang-orang di sekitar kita. Kita didorong untuk selalu berusaha memahami sesama dengan melampaui kata dan menemukan makna yang terkandung di dalamnya. Kiranya Tuhan memampukan kita semua. Amin. (Pdt. Yussac CK)
SELAMAT HARI MINGGU TUHAN YESUS MEMBERKATI