Matius 4:12-23

“What am I here for?” merupakan sebuah kalimat dari buku “The Purpose Driven Life” karya Rick Warren. Pada dasarnya setiap manusia memiliki pertanyaan “untuk apa aku ada di dunia ini”. Keberadaan “makna” menjadi sangat penting dalam perjalanan hidup, karena melalui makna inilah, hidup digerakkan dan memiliki arti. Adanya dorongan mencari tujuan, kerinduan dan semangat semuanya didasari oleh adanya makna dalam hidup.

Yang pasti sebagai anak-anak Tuhan, kita ada di dunia ini bukan karena kebetulan, bukan pula karena kecelakaan. Kita ada di tempat kita sekarang ini karena Tuhan punya maksud dan tujuan. Tuhan menciptakan, menyelamatkan, membentuk, dan memanggil kita untuk tujuan tertentu supaya kita menjadi “terang” bagi sekeliling kita, dengan perkataan dan tindakan yang seturut dengan kehendak-Nya. Bahkan sebuah anugerah yang besar ketika Tuhan juga mengikutsertakan kita dalam misi-Nya di tengah dunia. Misi utama Tuhan Yesus datang ke dunia adalah untuk menyelamatkan seisi dunia. Karya penyelamatan-Nya kemudian diwujudkan melalui kerugma, didakhe dan therapeia; atau lewat pemberitaan Injil (Kabar Baik), pengajaran-Nya akan kasih-kebenaran-keadilan, dan melalui penyembuhan atau pemulihan dari dosa. Di tengah segala keterbatasan dan kelemahan manusia, Tuhan mencari, memilih, dan memanggil pribadi demi pribadi untuk menjadi murid-Nya.

Dalam bacaan Injil hari ini, dikisahkan bagaimana Yesus, Sang Rabbi, melalukan sesuatu yang berbeda dari guru-guru agama Yahudi lainnya. Kalau murid-murid mencari dan memilih guru mereka dan kepada siapa mereka akan berguru, ini sebaliknya, Yesus-lah yang mencari dan memilih orang-orang untuk menjadi murid-Nya. Seperti yang disebutkan dalam Yoh. 15:16 “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.”

Tugas memberitakan Kabar Baik, mengajarkan kasih, dan memulihkan sesama adalah tugas panggilan kita sebagai murid-murid Yesus di masa kini. Panggilan itu bukanlah tugas yang mudah karena ada harga yang harus kita bayar, ada juga risiko ditolak dan dimusuhi dari pihak-pihak yang tidak suka. Tapi tugas itu adalah tugas yang mulia karena kita mengikuti teladan Tuhan yang telah lebih dulu mengasihi kita supaya kemudian orang lain pun dapat mengalami kasih yang sama dan mengalami keselamatan.

Ibu Teresa berkata: “Let no one come to you without leaving better and happier”. Selamat mengikut Tuhan melakukan kerugma, didakhe, dan therapeia.

22 Januari 2023

Pdt. Danny Purnama

*Untuk Kalangan Sendiri – for Non-Moslem Only

gkbikl
Author: gkbikl

Gereja Kristen Berbahasa Indonesia Kuala Lumpur

Leave a Reply