Lukas 23 : 1 – 49
Kita memasuki Minggu Palma, Minggu mengenangkan Sengsara Tuhan Yesus Kristus. Kisah sengsara yang dibacakan dalam Injil Lukas di Minggu ini cukup Panjang. Mengapa bagian hidup Yesus yang terlihat gagal dan lemah ini tidak disembunyikan saja? Jawabannya sederhana: bagi para murid dulu dan murid-murid Yesus jaman sekarang, sengsara dan kematian Yesus tidak pernah dimengerti sebagai gagal atau peristiwa kelemahan. Seba liknya kisah sengsara dan kematian Yesus ini adalah bukti kasih Allah yang tanpa batas itu diperjuangkan sampai titik darah penghabisan. Semua itu karena begitu besar ka sih Allah kepada dunia ini, kepada Saudara dan saya. Mari kita hayati dalam suasana hening pujian dari komunitas Taize yang membawa kita pada permenungan minggu sengsara ini yang berjudul “Jesus Remember Me”.
Jesus Remember Me
When You Come Into Your Kingdom
Jesus Remember Me
When You Come Into Your Kingdom
Pujian dalam suasana hening ini, terinspirasi dari permohonan seorang penjahat yang digantung di salib yang bersebelahan dengan salib Yesus, “Lalu ia berkata: Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” (Lukas 23: 42) Dari permohonan seorang penjahat ini, Yesus meresponnya, “Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau aka nada bersama -sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Luka s 23:43) Hal ini se kali lagi menegaskan bahwa kasih Allah itu tanpa batas. Penderitaan apapun juga tak pernah menghentikan batas ka sih Allah itu. Hamba yang menderita itu mengajak kita menghayati lagi dan lagi, ka sih Allah yang tanpa batas melalui sengsara dan kematian Yesus. Diharapkan, kita pun tak memiliki batas dalam mengasihi Tuhan dan sesame; sekalipun dihalang rintang oleh berbagai persoalan hidup.
10 April 2022
Pdt. Samuel Adi Perdana
*Untuk Kalangan Sendiri – for Non-Moslem Only