Lukas 24: 1-12
Dalam sebuah buku tertulis “Surga itu ‘nggak penting. Fokuskan dirimu pada Tuhan”. Saya juga teringat seorang dokter gigi yang berusia 82 tahun saat ditanya tim perkunjungan, “Om mau didoakan suapaya masuk surga ya?” dan dokter gigi itu berkata spontan, “Saya tidak mau masuk surga, saya mau bersama Tuhan Yesus Kristus.” Terbersit dalam pemikiran saya kalimat singkat ini benar adanya. Kalau ditanya: berani nggak saya katakan bahwa surga itu tidaklah penting? Saya sendiri berani menjawab emang surga ‘nggak penting. Idealnya, hidup manusia di dunia ini adalah fokus kepada Tuhan. Tetapi realitanya kebanyakan manusia zaman ini hanya kepincut atau tertarik pada surganya saja. Akhirnya, mereka tidak fokus pada Tuhan dalam hidup keseharian; malah fokus mau masuk surga terus. Apa yang terjadi kalau bawaannya ke surga terus? Ya pastilah hidup yang dijalani di dunia ini terasa sumpek dan merasa persoalan hidup tidak ada habisnya.
Lihat pengalaman di hari Paskah yang dialami oleh Maria dari Magdala, Yohana, dan Maria ibu Yakobus (bdk. Luk. 24: 9,10). Mereka mencari Tuhan yang sudah wafat dan dimakamkan. Mereka hendak berziarah ke makam. Orientasi hidup mereka jelas yakni Tuhan Yesus. Dan setelah mereka diberitahu oleh dua orang dengan berpakaian berkilau-kilau bahwa Yesus telah bangkit,merekapun percaya; mereka menemukan Tuhan dengan iman mereka. Kemudian mereka menceritakan berita kebangkitan Yesus itu kepada para murid Yesus.
Saudaraku, kalau kita mencari surga, belum tentu mendapatkan Tuhan. Tapi, kalau kita mencari Tuhan, otomatis kita mendapatkan surga seperti perempuan-perempuan yang dikisahkan dalam Injil hari ini. Oleh karena itu, peristiwa kebangkitan Tuhan di Hari Raya Paskah sesungguhnya merupakan ajakan bagi kita agar terus memfokuskan hidup untuk mencari Tuhan dalam keseharian hidup. Saat kita mampu menemukan Tuhan dalam keseharian, itulah kemenangan untuk kehidupan. Selamat Paskah.
17 April 2022
Pdt. Samuel Adi Perdana
*Untuk Kalangan Sendiri – for Non-Moslem Only