Lukas 13: 1-19
Sebagaimana Yohanes Pembaptis memberitakan untuk bertobat, maka perumpamaan tentanag pohon ara (Lukas 13:6-9) juga mengatakan tentang peringatan untuk bertobat. Isi perumpamaan ini mengingatkan pohon ara yang dikutuk oleh Yesus (Matius 21:18; Mrk 11:1214). Injil Lukas menempatkan perumpamaan tersebut dalam rangka perjalanan ke Yerusalem. Pada saat itu Yesus melihat bahwa pimpinan bangsa-Nya tidak sungguh-sungguh memanfaatkan kesempatan yang Allah beri untuk bertobat. Ibarat ponon aras yang tidak menghasilkan buah, maka mereka pun akan ditebang.
Perumpamaan tersebut juga berisi peringatan agar orang Kristen senantiasa menghasilkan buah-buah pertobatan. Orang yang bertobat diandaikan seperti orang-orang yang bersedia “mati bagi diri sendiri”. Orang yang demikian adalah yang bersedia menghasilkan buah.Walaupun perumpamaan yang Yesus sampaikan tentang pohon ara berupa peringatan dan penghakiman, namun melalui Injil Lukas kita melihat bagaimana digambarkan Allah adalah sosok yang murah hati. Dalam Injil Lukas 15:30 kita bisa melihat Allah yang begitu sabar. Ia yang bersedia menunda penghukuman karena lebih mengutamakan belas kasihan kepada manusia.
Dengan demikian manusia pun dapat berbelas kasih kepada sesamanya dan mau mengampuni. Dalam minggu Pra Paskah III ini, kita diingatkan agar tidak sibuk melihat dan menghakimi orang lain, melainkan sungguh-sungguh memanfaatkan kesempatan yang Allah berikan untuk bertobat. Anugerah yang Allah berikan yaitu kesabaran-Nya harus kita respon positif, dengan menghasilkan buah pertobatan.
20 Maret 2022
Pdt. Rumenta Santyani M
*Untuk Kalangan Sendiri – for Non-Moslem Only