Lukas 13:31-35

Hidup orang percaya adalah hidup yang menuntut pembaruan. Pembaruan yang terjadi dalam diri orang percaya mensyaratkan kemauan untuk terus berarak, berjalan, bergerak maju. Jika orang percaya enggan untuk berarak maju, maka akan berujung pada kejenuhan, kemandekan, bahkan kematian. Di minggu Pra Paskah kedua ini umat diajak untuk menghayati keberadaannya sebagai komunitas yang ditempatkan di dunia untuk terus bergerak maju mengimplementasikan Kerajaan Allah di tengah dunia.

Nilai Kerajaan Allah adalah cinta, kasih, keadilan, kesetaraan, dan keutuhan ciptaan. Namun, Nilai Kerajaan Allah ini sulit kita hayati, ketika persekutuan orang percaya membiarkan kekuasaan yang licik merangkul kita. Akibatnya adalah persekutuan orang percaya akan mengalami kemandekan untuk berarak maju. Dalam pembacaan Injil Lukas 13:31-35 kita belajar pada teladan Yesus yang tidak membiarkan misi Allah dikungkung oleh penguasa yang licik. Pada ayat 31, orang Farisi datang kepada Yesus dan mengatakan “Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau” Kita tidak tahu apa yang menjadi motif orang Farisi. Namun yang penting adalah bagaimana Yesus meresponnya.

Yesus melawan dan mengatakan “Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai” (ay. 32). Kita melihat bagaimana Yesus dengan tegas menetapkan keputusan untuk setia menjalani misi Injil Kerajaan Allah. Peringatan beberapa kaum Farisi tidak menggetarkan keputusan-Nya. Keputusan Yesus untuk tetap berarak maju menjalani misi Kerajaan Allah, adalah digerakkan oleh cinta-Nya kepada manusia dan dunia ini. Konsekuensi cinta-Nya adalah mati di kayu salib. Salib bukanlah misi bunuh diri. Salib adalah konsekuensi memilih setia pada misi Injil Kerajaan Allah.

Puncak dari cinta-Nya ada pada kebangkitan-Nya Melalui teladan Yesus kita belajar setia berjalan, berarak dalam hidup yang sejati, hidup setia mewartakan Injil Kerajaan Allah. Kita memilih untuk tetap setia di jalan itu dan tidak tergoda dengan sanjungan kekuasaan.

13 Maret 2022

Pdt. Rumenta Santyani M

*Untuk Kalangan Sendiri – for Non-Moslem Only

gkbikl
Author: gkbikl

Gereja Kristen Berbahasa Indonesia Kuala Lumpur

Leave a Reply