Lukas 4:14-21

Kecenderungan realita di sekitar kita adalah ketidakadilan melahirkan ketidakadilan. Dan di tengah situasi seperti itu, gereja dan orang kristen mempunyai tanggungjawab memperjuangkan dan mewujudkan kepedulian sosial di dalam hidup bersama dengan sesama. Dan kepedulian sosial itu sendiri sudah diteladankan oleh Kristus bahkan menjadi jiwa bagi gereja mula-mula (Kis. 2:41-47). Dengan kepedulian sosial-Nya, Yesus ingin mengingatkan Gereja dan pemimpin Gereja yang gagal paham menjadi sesama dan gagal melaksanakan tanggung jawab sosialnya.

Yesus ingin merangkul Gereja-Nya ke dalam karya pelayanan-Nya yang menyatakan rahmat Tuhan, yang menyatakan belas kasihan Tuhan kepada manusia. Seperti terungkap dalam Lukas 4:18-19. Rahmat Tuhan dalam karya pelayanan Yesus ini mau meneguh dan mengangkat harkat dan martabat manusia yang tidak hanya sekadar mahluk sosial yang lebih tinggi dan mulia dari binatang, tetapi juga sebagai mahluk yang mempunyai dimensi ilahi. Karena sesungguhnya manusia adalah gambar dan rupa Tuhan. Sebagaimana Yesus ada di tengah masyarakat dan berkarya bagi masyarakat maka Gereja dan orang kristen pun harus ada di tengah masyarakat dan berkarya bagi masyarakat sekitarnya.

Sebagai gereja dan orang kristen yang berintegritas dan berkomitmen tidak cukup bagi kita hanya sekadar mewartakan rahmat Tuhan atau menyampaikan kabar baik, melainkan mewujudkan rahmat Tuhan dan kabar baik itu. Karenanya, jika kita ingin menjadi manusia, kita harus menjadi sesama bagi manusia di sekitar kita. Jika kita ingin memuliakan Tuhan, kita harus mempunyai keberanian memperjuangkan harkat dan martabat sesama sebagai manusia, kehidupan bersama yang adil dan sejahtera, persaudaraan yang menghidupi damai, kerukunan, toleran, persahabatan dan saling berbagi. Karena kemuliaan Tuhan adalah manusia yang hidup (Dei Gloria, Homo vivens) atau ada pada manusia yang hidup. Dengan begitu, kita pun menyadari bahwa kepedulian sosial itu bukan semata-mata demi kemanusiaan, melainkan memanusiakan manusia dan memuliakan Tuhan. Dalam rangka mewujudkan kepedulian sosialnya,

1) Gereja harus melakukannya bukan sebagai ambisi, melainkan sebagai wujud nyata kesadarannya bahwa gereja diutus untuk melakukan misi-Nya.

2) Yaitu kepada kaum marjinal atau kelompok terpinggirkan tanpa berpihak kepadanya, melainkan kepada kepedulian dan keadilan sosial.

3) Bukan sebagai propaganda kepentingan dan keuntungan, melainkan untuk membebaskan dan meneguhkan hak dan martabat hidupnya sebagai manusia sesuai konteksnya masingmasing. Dengan demikian, kita akan menjadi gereja yang menerima rahmat Tuhan dan menjadi rahmat Tuhan bagi sesama.

23 Januari 2022

Pdt. Jedi Otniel Liline

*Untuk Kalangan Sendiri – for Non-Moslem Only

gkbikl
Author: gkbikl

Gereja Kristen Berbahasa Indonesia Kuala Lumpur

Leave a Reply