Markus 12:28-34
Belum lama ini The Center of Bible Engagement (CBE) membeberkan hasil penelitian
Arnold Cole dan Pamela Caudill Ovwigho. Penelitian itu dijabarkan dalam dokumen “Understanding
the Bible Engagement Challenge: Scientific Evidence for the Power of 4.” Cole dan Ovwigho
melakukan penelitian tentang pengaruh membaca Alkitab dalam kehidupan umat Kristen. Responden
yang diteliti berjumlah 40 ribu orang. Usianya 8-80 tahun. Aspek menarik dalam penelitian itu tidak
mereka duga. Hasilnya adalah ini. Ternyata membaca Alkitab rutin setiap hari paling sedikit 4 kali
seminggu memberi dampak sangat signifikan dalam pertumbuhan moral dan spiritual seseorang.
Itulah sebabnya mereka masukkan dalam judul dokumennya ‘the power of 4.”
Apa dampak positif pada orang-orang yang membaca Alkitab secara rutin setiap hari 4 kali
seminggu? Cole dan Ovwigho memaparkannya sebagai berikut. 30 % pembaca Alkitab yang selama
ini merasa kesepian dipulihkan. Orang pemarah drop 32%. Orang yang depresi karena retaknya
relasi dengan orang lain drop 40%. Pemabuk drop 57%. Mereka yang merasa mengalami stagnasi
dalam pertumbuhan spiritual drop 60%. Selingkuhan drop 68%. Penelitian itu juga mengungkap
aspek positif lain. Ada peningkatan 200% dalam keinginan membagi pengalaman spiritual, dan
peningkatan 230% untuk menjadi pembimbing rohani bagi orang lain.
Hasil penelitian Cole dan Ovwigho menunjukkan bahwa ternyata membaca Alkitab
memberikan pengaruh yang sangat positif bagi peningkatan moralitas umat Kristen. Meski demikian
bukan aspek moral yang diutamakan. Kalau begitu apa yang paling utama? Yang paling utama
adalah ini. Membaca Kitab Suci membuat kita semakin mengenal serta semakin membangun relasi
yang akrab dengan Allah di dalam Yesus Kristus, Sang Juru Selamat kita. Artinya spiritualitas kita
semakin bertumbuh. Ini penting karena bagaimana mungkin kita katakan bahwa kita mencintai Yesus
tetapi kita tidak pernah menyapanya melalui doa dan pembacaan Alkitab. Membaca Alkitab membuat
kita tahu bahwa sesungguhnya kita yang tidak layak dan yang sangat berdosa diterima dan tetap
dicintai oleh Tuhan. Kasih Tuhan tidak pernah luntur oleh karena pemberontakan kita.
Para pembaca Alkitab itu mengalami perubahan drastis karena mereka tidak bergumul
dengan kata-kata yang mati. Mereka bukan membaca buku biasa seperti komik Jepang atau Kho
Ping Ho. Yang mereka baca adalah Kita Suci yaitu surat cinta Tuhan kepada mereka dan kepada
dunia ini. Oleh karena itu saat membaca Alkitab, mereka berjumpa dan disapa secara langsung oleh
Firman yang hidup. Oleh kuasa Roh Kudus, kata-kata mati dalam Alkitab itu menjadi Firman hidup
yang menjumpai mereka di tengah pergumulan, persoalan, tantangan, dan kekhawatiran yang
mereka alami dan yang mereka rasakan. Firman Hidup itu sangat berkuasa sehingga mampu
mengubah kehidupan mereka di dalam segala aspek. Yang mengalami ketakutan diberi keberanian.
Yang putus asa diberikan harapan. Yang sedih diberi sukacita. Yang menyimpang diluruskan. Yang
merasa tidak berharga diingatkan bahwa mereka sangat berharga di hadapanNya.
Alkitab adalah Firman Tuhan yang telah mengubah kehidupan banyak orang. Oleh karena itu, marilah
kita berkomitmen untuk rajin membaca Kitab Suci. Ajaklah keluarga kita untuk bersekutu bersama
Yesus Kristus dalam doa dan pembacaan Kitab Suci. Keluarga kita pasti akan mengalami perubahan
positif yang dahsyat. Coba saja!
31 Oktober 2021
Pdt. Albertus Patty
*Untuk Kalangan Sendiri – for Non-Moslem Only