Yohanes 2:13-22

Apakah manusia selalu menyukai yang baru? Ya dan tidak. Ya, karena yang baru ituseringkali dipandang lebih baik dan lebih mendatangkan manfaat. Namun toh yang baru itu senantiasa menyebabkan rasa tidak nyaman. Itulah yang dapat kita renungkan melalui bacaan Injil hari ini. Yesus datang dan membawa era baru.

Dalam tradisi social-keagamaan Yahudi, Yesus membawa era baru dalam bagaimana mewujudnyatakan hukum taurat.Yesus membawa paradigm baru dalam memahami dan menerapkan hukum taurat, agarlebih memanusiakan manusia dan memuliakan Allah.Kisah Yesus mengobrak-abrik pelataran Bait Allah merupakan peristiwa penting. Yesus tidak benci dan marah dengan praktek perdagangannya. Yang dikritisi dan membuat-Nya marah marah adalah prakter koruptif, suap, dan ketidakadilan yang terselubung di balik perdagangan.

Kong kali kong antara para imam dan pedagang dalam hal sertifikasi halal, penukaran uang ke dalam mata uang lokal Yahudi dg nilai tinggi belasan kali lipatmerupakan contohnya.Jadi kemarahan Yesus bertumpu pada 2 hal utama: pertama, praktek pemerasan,penindasan dan ketidakadilan. Dan kedua, bersamaan dengan itu, para peziarah yangdatang tidak lagi memusatkan diri kepada Allah, melainkan pada sejumlah aturan-aturan formal legalistic yang akhirnya menjauhkan mereka dari penghayatan akan Allah.

Mereka sibuk memenuhi tuntutan ritual sampai-sampai tidak focus ke pada Allah.Bagaimana dengan kita? Apakah kita sungguh mengalami perjumpaan dengan Tuhan ditengah berbagai aktifitas ritual keagamaan atau pelayanan kita?

28 Februari 2021

Pdt. Semuel Akihary

*Untuk Kalangan Sendiri – for Non-Moslem Only

gkbikl
Author: gkbikl

Gereja Kristen Berbahasa Indonesia Kuala Lumpur

Leave a Reply