Yohanes 12:20-33
Biji gandum jika disimpan tetap jumlahnya tidak akan bertambah. Namun, jika ia ditabur dan ditimbun tanah (tampaknya mati) maka muncul tunas dan bertumbuh sampai pada saatnya akan berbunga serta menghasilkan bulir beratus kali lipat.Yesus itulah Sang Biji Gandum yang memilih mati demi kehidupan. Dia dapat saja mengelak untuk dikubur dan tidak usah mati, apalagi dengan cara mengerikan, disalibkan! Namun Ia memilih mengosongkan diri dan tunduk kepada kehendak BapaNya. Yesus mengalahkan ambisi manusia.Ambisi untuk berkuasa, ambisi popularitas dan sebagainya. Dengan jalan penderitaan dan kematianNya, Yesus memuliakan Bapa-Nya.
Ia taat bahkan sampai mati.Oleh karena tidak siap dengan konsekuensi iman, banyak orang memilih mempertahankan dunia dengan segala kesenangan ketimbang Tuhan. Yesus katakan, “Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya (Yoh.12:25a). Yesus menjamin jika seseorang sungguh-sungguh berjuang di jalan Tuhan, mungkin saja ia menderita bahkan mati, tapi Tuhan menjamin, “tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.”(Yoh.12:25a). Yesus mengatakan bahwa hanya dengan mengorbankan hidup (baca: kepentingan sendiri) orang akan mendapatkan hidup itu.
Orang yang mencintai hidupnya (baca:memanjakan dirinya sendiri) terdorong oleh dua macam tujuan, yakni: oleh nafsu serakah egosentrisme dan keinginan untuk keamanan. Tetapi orang yang mengorbankan hidupnya (baca: kepentingan sendiri) demi iman dan pelayanan terhadap orang lain justru akhirnya orang yang seperti inilah yang mendapatkan hidup yang sesungguhnya.Yesus mengajarkan bahwa hanya dengan pelayanan saja datangnya kemuliaan itu.
Orang yang selalu diingat oleh dunia ini adalah mereka yang telah dengan sukarela berbagi cinta-kasih. Itulah sikap kristiani terhadap sesama. Yesus datang kepada orang-orang Yahudi dengan pandangan hidup baru.Orang Yahudi bahkan manusia pada umumnya sampai hari ini memandang bahwa yang disebut mulia itu adalah jika seseorang dapat berkuasa, menaklukan sesamanya dan berhak memerintah.
Namun, Yesus menawarkan bahwa hanya melalui kematianlah datangnya kehidupan, hanya dengan pengorbananlah kita mendapatkan hakekat kehidupan. Hanya dengan pelayanan datangnya kebesaran dan kemuliaan. Mungkin Anda akan mengalami banyak ketidaknyamanan di dalam melakukan kehendakNya. Namun, percayalah jika Anda mengenal kasihNya, apa yang dianggap penderitaan atau kesulitan sebenarnya merupakan jalan Anda mengecap kebahagiaan.
21 Maret 2021
Pdt. Semuel Akihary
*Untuk Kalangan Sendiri – for Non-Moslem Only