“Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia”.
(Lukas 15:20b)

Ketika ‘ku katakan… “Aku seorang Kristen”
’Tak ‘kan ‘ku teriakkan “Aku selamat!”.
’Kan ’ku bisiki “Aku pernah terhilang”
Itulah sebabnya telah ‘ku pilih Jalan ini.

Ketika ‘ku katakan… “Aku seorang Kristen”
Tak ‘kan ‘ku katakan ini dengan kejumawaan.
’Ku akui bahwa kerap aku masih jadi batu sandungan
Dan butuh selalu Seseorang untuk jadi Pemanduku.

Ketika ‘ku katakan… “Aku seorang Kristen”
’Tak ‘kan ‘ku berupaya ‘tuk jadi seorang yang kuat.
’Ku jalani hidup seorang yang lemah
Dan memohon selalu kekuatan ‘tuk Tetap Bertekun.

Ketika ‘ku katakan… “Aku seorang Kristen”
’Tak ‘kan ‘ku banggakan kesuksesan.
’Ku akui aku telah gagal
Dan tak ‘kan pernah dapat membayar Harganya.

Ketika ‘ku katakan… “Aku seorang Kristen”
’Tak ‘kan ‘ku nyatakan diriku sempurna,
Keringkihanku terlampau kentara.
Namun Allah selalu menganggap aku Berharga.

Ketika ‘ku katakan… “Aku seorang Kristen”
Masih ‘ku rasakan sengat kesakitan.
Turut ambil bagian aku dalam lara hati
Itu sebab ‘ku cari selalu Nama-Nya.

Ketika ‘ku katakan… “Aku seorang Kristen”
’Tak ingin aku menghakimi.
’Tak punya otoritas aku.
Yang ‘ku tahu selalu hanyalah aku Dicinta.

(NN-RT)

*Untuk Kalangan Sendiri – for Non-Moslem Only

gkbikl
Author: gkbikl

Gereja Kristen Berbahasa Indonesia Kuala Lumpur

Leave a Reply