Matius 11:2-11
Suatu hari ada seseorang yang berhenti di depan rumah Ruben dan kemudian mengetuk pintunya, serta berkata, “Anda mendapatkan hadiah RM 1000,- dan silahkan digunakan sebaik mungkin ya”. Ruben dengan muka tercengang bertanya “lho ada apa ini ? ceritakan padaku, mengapa aku bisa mendapatkan hadiah RM 1000 ? orang itu pun menjawab “tidak ada alasan apa pun, saya hanya mau memberikan uang ini untuk Anda, kalau tidak mau saya akan ambil kembali, jawab orang itu sambil tersenyum. Ruben akhirnya mau menerima uang itu dengan sukacita. Besoknya orang itu datang lagi dan memberi lagi uang sejumlah yang sama.
Pada hari yang ketiga, orang itu hanya lewat di depan rumah Ruben, sementara Ruben ada di depan rumah dan menunggu datangnya berkat itu, ia pun berteriak, “hallo pak, mampir dulu untuk memberikan hadiah bagian saya”, orang itu tetap lewat saja dan hanya menebarkan senyum. Ruben berpikir, wah dia lupa nih memberiku hadiah harian yang sudah menjadi hakku !!
Mari kita perhatikan kisah ini, sebuah peristiwa yang terjadi dalam kehidupan kita, sering kita tidak menyadari bahwa sesuatu yang Tuhan berikan sebagai sebuah anugerah, adalah sebuah pemberian yang terserah Tuhan dan bukan terserah saya. Yohanes Pembaptis di dalam penjara, dan dia mengutus murid-muridnya untuk bertanya apakah benar Yesus adalah Sang Mesias? Ataukah kami harus tunggu yang lain? Dasar dari pertanyaan ini adalah karena dalam nubuatan tentang Mesias di Yesaya 61: 1 tertulis Mesias akan membebaskan orang-orang yang dipenjarakan.Tetapi dirinya dibiarkan di dalam penjara. Yesus, yang mengetahui hal ini menjawab dengan mengatakan bahwa tanda-tanda yang membuktikan bahwa Dia adalah Sang Mesias telah dilakukan.
Dia menyembuhkan orang buta, orang lumpuh, orang kusta, orang tuli, dan Dia juga membangkitkan orang mati. Tanda dalam Yesaya 61:1 mencakup membebaskan orang tahanan dari dalam penjara, tetapi Yesus menggantikan itu dengan membangkitkan orang mati. Manakah yang lebih menyatakan otoritas Yesus? Membebaskan orang dari penjara? Ataukah membangkitkan orang mati? Di sini Yesus mengajar Yohanes Pembaptis untuk melihat tanda-tanda Mesias-Nya bukan dengan hal-hal yang menyenangkan dirinya sendiri, melainkan melihat apa yang Yesus lakukan di tengah-tengah umat Israel. Keraguan terhadap Tuhan sering terjadi karena penafsiran atau pemahaman kita tentang Firman Tuhan.
Bukan seperti yang Tuhan kehendaki melainkan seperti yang kita pikirkan sendiri, sebuah kebenaran hasil imaginasi manusia. Bagaimana wujud nyata dari Firman Tuhan dalam kehidupan ini, bukan tergantung pada keterbatasan logika atau pikiran manusia, melainkan harus peka dan terbuka terhadap penyataan Allah tentang Firman-Nya. Oleh sebab itu hal yang sangat penting adalah membiarkan Firman itu berkarya dalam kehidupan kita.
Jika dinubuatkan Tuhan Yesus akan datang kembali, maka imani dan percaya saja bahwa itu akan terjadi, yang penting kita waspada, jangan meragukan, sebab kita tidak pernah tahu kapan kepastian waktunya. “Ia akan datang seperti pencuri pada malam hari”. Jadi tetaplah berjaga jaga. Hanya itu yang bisa kita lakukan.
11 Desember 2022
Pdt. Em. Tumpal Tobing
*Untuk Kalangan Sendiri – for Non-Moslem Only