(Lukas 17 :11 – 19

Saudara-saudara yang dikasihi Kristus, Ada sebuah nilai kebaikan yang perlu kita teruskan kepada siapa saja, yaitu mengucapkan kata terima kasih kepada mereka yang telah memberi bantuan kepada kita. Nampaknya sepele, namun pengaruhnya besar, karena ucapan terima kasih adalah sebuah nilai kebaikan yang perlu diajarkan kepada siapa saja. Ketika kita membiasakan diri untuk menghasilkan nilai-nilai kebaikan, sama dengan kita mendidik diri sendiri untuk menjadi pribadi yang baik. Ketika kita mengajarkan kepada anggota keluarga kita untuk berterima kasih, kita sedang mencipta masa depan yang bernilai kebaikan. Inilah salah satu bentuk belajar bersyukur kepada Tuhan.

Suatu ketika kami berjumpa dengan seorang kenalan yang sedang minum kopi di sebuah kedai. Ia mengeluh akan keadaan keluarganya. Ia meras a telah berjuang untuk memenuhi kebutuhan dan pendidikan keluarga. Namun tak seorang pun anaknya berhasil sesuai impiannya. Ia hanya bisa sekolah hingga SMA karena orangtuanya tak sanggup untuk menyekolahkan ke jenjang lebih tinggi. Ia punya cita-cita tinggi, agar semua anaknya tidak menjadi seperti dia, namun dapat sekolah hingga perguruan tinggi. Kami pun bertanya kepadanya, apakah bapak pernah berterimakasih kepada orangtua bapak yang sudah menyekolahkan hingga SMA? Ia menjawab: tak perlu itu, orangtua saya dulu juga begitu.

Pulang dari ladang, melihat saya membuat layang -layang, langsung mengamuk dan mengatakan bahwa saya anak yang tidak berbakti, orangtua kerja susahsusah saya hanya main layang-layang. Yang penting, orangtua bekerja keras, anak-anak juga belajar dengan keras. Lalu kami berkata, niat yang baik perlu disampaikan/dikomunikasikan dengan baik. Dan perlu mengucapkan terima kasih dan bersyukur atas berkat yang Tuhan beri. Sehingga anak-anak pun tahu, bahwa apa yang kita lakukan adalah untuk mencipta nilai-nilai kebaikan.

Bahwasanya seorang bisa bekerja karena diberi kesempatan oleh Tuhan dan perlu berterimakasih serta bersyukur atas berkat-berkat-Nya. Demikian pun seorang bisa sekolah karena kesempatan dari Tuhan sehingga anak-anak belajar bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan. Terkadang, kita membutuhkan teguran/peringatan dari Tuhan untuk dapat mensyukuri berkat-berkat-Nya dan berterimakasih atas karunia Tuhan. Seperti satu orang asing dari 10 orang kusta yang disembuhkan Tuhan dalam bacaan Injil Lukas hari ini. Justru orang yang ‘asing’ dalam mengenal Tuhan lebih mampu bersyukur dan berterimakasih daripada orang yang mengenal Tuhan. Tuhan tidak ‘asing’ bagi kita, karena itu mari beryukur dan berterimakasih atas berkat-berkat-Nya dan mengajarkan kepada setiap orang yang kita temui, dimulai dari keluarga. Tuhan memberkati.

9 Oktober 2022

Pdt. Untari Setyowati

*Untuk Kalangan Sendiri – for Non-Moslem Only

gkbikl
Author: gkbikl

Gereja Kristen Berbahasa Indonesia Kuala Lumpur

Leave a Reply