(Yohanes 16 : 12 – 15)
Tahukah kita permainan “pesan berantai”? – Dalam permainan ini, para peserta diminta berbaris, lalu, kepada peserta yang paling belakang diberitahukan sebuah pesan, misalnya, “Minggu lalu hari Pentakosta, berapa lamakah lagi hari Natal?” Peserta paling belakang diminta meneruskan pesan itu pada peserta di depannya, dan, seterusnya, sehingga pesan tiba pada peserta paling depan. Oh ya, jangan lupa, telinga para peserta harus ditutup sehingga mereka tidak mendengar pesan sebelum waktunya. Akhirnya, peserta paling depan diminta menyampaikan pesan yang diterimanya dengan suara lantang.
Biasanya, pesan yang akhirnya sampai pada peserta paling depan sudah berubah dari pesan yang diterima peserta paling belakang. Perubahan tersebut terjadi sepanjang perjalanan dari peserta yang satu ke peserta berikutnya. Mengapa bisa demikian? – Akibat dari telinga yang ditutup, para peserta tidak mendengar pesan dengan sempurna. Para peserta hanya mendengar sesuai yang mereka tangkap. Sehingga, tidak mengherankan, pesan yang diterunkan pun berbeda-beda, sejauh penangkapan masing-masing peserta. Sekalipun “pesan berantai” adalah permainan, kita bisa belajar banyak darinya. Kita disadarkan bahwa kemampuan kita menangkap pesan tidak sempurna. Demikian pula, kesanggupan kita menyampaikan pesan. Akibatnya, pesan yang tidak sesuai dengan yang sebenarnya kerap terjadi. Masalahnya, pesan yang tidak sesuai dengan yang sebenarnya itu seperti apa? Sejauh manakah berbeda dari aslinya? Bayangkan, kalau pesan yang tidak sesuai itu adalah pesan dari Tuhan Yesus.
Pesan kasihNya bagi manusia. Pesan keselamatan-Nya untuk kita. Dan, itu terjadi karena kita tidak menangkap serta menyampaikan pesan tersebut dengan tepat. Menyadari benar hal ini, Tuhan Yesus menghadirkan Roh Kebenaran di tengah kita. Agar pesan-Nya sampai dengan tepat. Agar kasih-Nya tidak disalah-mengerti. Sehingga kerinduan-Nya agar semua orang diselamatkan dapat tercapai.
Bersediakah kita bekerjasama dengan Sang Roh Kebenaran? Soli Deo Gloria!
12 Juni 2022
Pdt. Timur Citra Sari
*Untuk Kalangan Sendiri – for Non-Moslem Only