Markus 5 : 21 – 43
“Jika Tuhan sanggup mengubah siang menjadi malam dan menerbitkan mentari di pagi hari maka Ia pun sanggup mengubah hidupku”
Saudaraku, sejauhmana pernyataan di atas mewarnai seluruh perjalanan hidup kita? Adakah pernyataan di atas menolong, menjadi kekuatan dan pengharapan bagi kita dalam menyikapi “Interupsi” kehidupan yang kita jalani?
Bacaan kita, Markus 5: 21-23 memperlihatkan seorang yang bernama Yairus, kepala rumah ibadat sedang mengalami “interupsi” dalam hidupnya- anak perempuan Yairus sedang sakit, hampir mati.” Apa yang ia lakukan? Ayat 22-23 mengatakan “datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan memohon dengan sangat kepada-Nya: “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.” tidak hanya berhenti disitu saja, ayat 24-34 Yairus masih mengalami “interupsi” atau gangguan, yaitu orang banyak yang berbondong-bondong mengikuti Yesus membuat langkah menuju ke rumah tidak lancar. Seorang perempuan yang pendarahan dua belas tahun menjamah jubah Yesus, sehingga Yesus berhenti, mencari tahu dan bercakap dengan perempuan itu. Sementara Yairus berkejaran dengan waktu untuk menyelamatkan putrinya. Ayat 35 putri Yairus mati. Di tengah situasi seperti itu, Yesus mengatakan “Jangan takut, percaya saja!”
Saudaraku, poin apa yang dapat kita renungan
- Berpaling kepada Yesus
Di titik yang paling rendah dari hidup kita, atau di tengah kehilangan pengharapan, kita diajak untuk berpaling kepada Yesus dan meminta pertolongan hanya kepada Yesus, walaupun untuk itu seperti Yairus, ada harga yang harus dibayar, kehilangan popularitas dan relasi dengan kolega karena tidak sejalan dengan sikap kolega (markus 3:6). demikian juga dengan perempuan yang pendarahan dua belas tahun. - Ikut waktunya Tuhan
Jika saya menjadi Yairus, maka keinginan saya adalah pertolongan datang dengan segera dan cepat. Ternyata tidak, ada banyak interupsi yang terjadi sehingga kesannya lambat. Tetapi ikut waktu Tuhan indah. Dia tidak hanya menyatakan pertolongan dan kuasa-Nya kepada kita tetapi di masa penantian itu, kita juga melihat pertolongan Tuhan kepada orang lain.
Karena itu, saudaraku, jika saat ini kita sedang menghadapi interupsi kehidupan, mari berpaling kepada Tuhan, jangan menyerah karena Dia sanggup menolong dan menyelamatkan kita. Amen.
27 Juni 2021
Pdt. Henny Yulianti
*Untuk Kalangan Sendiri – for Non-Moslem Only