
Setiap pilihan hidup selalu akan ada resiko yang ditangung. Bekerja ada resiko, belajar ada resiko, menikah ada resiko, tak menikah juga ada resiko. Hidup akan selalu bergantian antara berkat dan resiko yang dipikul. Tidak semua akan seperti yang kita impikan, kecuali kita pernah berpikir tentang resiko yang ada dan siap menanggungnya.
Demikian juga hidup mengikut Kristus. Ada resiko yang harus kita tanggung yaitu memikul salib. Tak semua bisa menerima keberadaan kita sebagai orang yang percaya pada Kristus, bahkan bisa jadi karena imanmu, maka promosipun tak didapatkan. Namun, itu resiko, itulah yang harus kita pikul. Tuhan Yesus berkata murid tak akan lebih dari guru. Di satu sisi, ini mengingatkan, sebagai murid adalah mustahil jika kita hidup tanpa salib, namun di sisi lain Ia juga memberi peneguhan sebagai murid, kita tidak akan pernah mengalami kesulitan dan kesengsaraan melebihi yang Yesus alami. Jika demikian,apa yang harus kita lakukan?
Pertama, beranilah untuk berkata benar, meski ada resiko yang harus ditanggung. Jauh lebih menentramkan menanggung resiko karena kebenaran ketimbang menanggung resiko karena ketidakbenaran
Kedua, percayalah pada pemeliharaan Tuhan. Jika rambut dikepala yang kita tidak pernah menghitung berapa jumlahnya,namun Ia menghitung, adakah hal lain yang tak diperhatikan Tuhan demi kebaikan dan kehidupan kita? Percaya menjadi sangat penting karena kualitas hidup kita teruji lewat keberanian kita untuk mempercayakan hidup sepenuhnya kepada tuntunan Tuhan.
Ketiga. Pilihlah untuk menjadi layak di hadapan manusia dan juga Tuhan. Jika masih harus memilih salah satu diantara keduanya maka pilihlah untuk layak di hadapan Tuhan. Karena Yesus telah berkata”barang siapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.” Amin.
Pdt. Florida Rambu
*Untuk Kalangan Sendiri – for Non-Moslem Only