520px-Healing_of_the_Blind_Man_by_Jesus_Christ

Bacaan: Yohanes 9 : 1 – 14

Ngomel! Itulah yang terjadi ketika orang buta sejak lahir disembuhkan Yesus (Yohanes 9:1-41). Si buta itu terlihat dalam pembicaraan dengan orang banyak. Ketika mereka melihatnya tidak buta lagi, muncul perdebatan pendapat diantara orang-orang itu. Ada yang mengatakan bahwa memang ia si buta yang biasa mengemis. Ada yang mengatakan bahwa dia bukanlah si buta yang dimaksud melainkan orang yang mirip dengannya. Ketika mereka sedang mempergunjingkan siapakah dia, orang yang sedang mereka bicarakan itu pun menyatakan diri, “Benar, akulah itu!” (Yoh. 9:9). Sekarang tidak ada lagi yang perlu dipergunjingkan. Namun, apakah cukup? Ternyata tidak!

Masih ada episode berikutnya. Para tetangga membawa orang buta yang sudah melihat itu kepada orang-orang Farisi (Yoh. 9:13). Mereka masih mempersoalkan peristiwa penyembuhan itu. Apa persoalannya? Persoalannya adalah pada hari Yesus mengaduk tanah dan mengoleskannya kepada orang buta tersebut adalah hari Sabat. Mengaduk tanah dan mengoleskan adalah dua tindakan pelanggaran terhadap aturan Sabat. Selain itu Yesus menyuruh orang buta itu membersihkan diri di kolam Siloam. Berarti Ia juga telah menyuruh orang lain untuk melanggar kesucian Sabat itu. Menurut mereka, karena Yesus melakukan pelanggaran itu maka Ia adalah orang berdosa, Yesus bukan berasal dari Allah!

Sementara itu, sebagian yang lain justru mempertanyakan anggapan itu. “Bagaimana seorang berdosa dapat membuat mujizat yang demikian?” (Yoh.9:16). Mereka tentu berpendapat bahwa hanya orang benar yang dapat melakukan itu. Dua pendapat ini memaksa mereka kepada pertentangan. Maka kali ini orang tua si buta dipanggil untuk didengar kesaksiannya. Orang itu menegaskan bahwa memang benar ia itu anaknya dan lahir dalam keadaan buta. Mereka masih berpegang pada pendirian mereka bahwa Yesus adalah orang berdosa yang melanggar kekudusan Sabat.

Si buta yang sudah sembuh tidak mau mengubah pendiriannya. Ia menilai Yesus berdasarkan apa yang telah Yesus perbuat kepadanya. Tidak mungkin Yesus orang berdosa karena orang berdosa tidak akan bisa melakukan mujizat seperti yang dilakukan kepadanya.

Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Terang dunia. Ia telah menerangi si buta, bukan saja secara fisik, melainkan mata hatinya melihat Terang itu. Yesus mengatakan, “Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.”(Yoh.9:5) Melalui karya Yesus orang mengenal Allah. Dia telah membawa terang itu sehingga manusia dapat membedakan mana kehendak Allah dan mana yang bukan. Kini, Yesus telah kembali ke pangkuan Bapa yang mengutus-Nya. Kini, misi menjadi terang dunia itu Ia percayakan kepada para pengikut-Nya, Anda dan saya. Sudahkah kita menjadi terang dalam lingkungan kita? Amin

SELAMAT HARI MINGGU TUHAN YESUS MEMBERKATI

(UNTUK KALANGAN SENDIRI – Non-Moslem only)

Mico Siahaan
Author: Mico Siahaan

Leave a Reply