Markus 16 : 1-8

KECEMASAN merupakan sesuatu yang umum terjadi dalam kehidupan manusia. Hampir semua lapisan masyarakat bisa mengalami kecemasan. Para politikus cemas akan keadaan buruk yang mungkin terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Apakah masyarakat akan sejahtera, tenteram dan damai, atau akan timbnul konflik. Kaum ekonom dan para penguasa atau pegiat bisnis mencemaskan kondisi perdagangan yang tidak stabil bahkan cenderung menurun. Pemimpin agama juga mencemaskan keberlangsungan kehidupan iman umat di tengah pergolakan dunia. Apakah kaum beriman mampu menghadapi tantangan hidup dengan sikap iman atau justru tergerus oleh tantangam hidup yang berat.
Kecemasan juga dialami oleh para murid Yesus setelah guru mereka ditangkap, diadili dan disalibkan, bahkan dikuburkan. Bagaimana kehidupan mereka selanjutnya? Siapa yang akan memimpin dan mengayomi mereka? Bagaimana harapan-harapan mereka bisa terpenuhi tanpa kehadiran sang Guru. Bagaimana juga mereka bisa mewujudkan pesan sang Guru untuk melanjutkan misinya? Semuanya menjadi sesuatu yang gelap bagi mereka.
Bahkan pada saat paskah ketika mereka hendak menjenguk kubur Yesus pun, mereka mengalami kecemasan. Bagaimana mereka menggulingkan batu penutup kubur agar mereka dapat merempahi jasad Yesus? Bagaimana jika mereka dihalangi oleh para prajurit Roma yang menjaga kubur? Dan sejumlah kecemasan lain bermunculan. Namun Tuhan menyatakan kuasanya kepada mereka. Para murid itu diperhadapkan dengan kemahakuasaan Tuhan yang melebihi segala kecemasan mereka. Ternyata Tuhan Yesus bangkit dari kematian seperti yang dinubuatkan para nabi Perjanjian Lama, dan seperti yang dikatakan oleh Yesus sendiri. Pada hari paskah itu, kebangkitan Yesus menghalau kecemasan mereka.
Dalam perjalan hidup di dunia ini kita juga tidak lepas dari berbagai macam kecemasan. Ada yang cemas atas kondisi kesehatan yang buruk. Ada yang cemas atas masa depan yang tidak pasti. Ada yang cemas akan pengaruh negative dalam pergaulan anak-anak kita. Ada yang cemas akan kondisi pekerjaan dan keuangan yang tidak membaik. Namun demikian, kecemasan itu tidak memberikan dampak posisitif terhadap solusi yang kita harapkan. Kecemasan bahkan dapat memperburuk keadaan. Semakin kita bertambah cemas, maka persoalan akan semakin bertambah besar. Pertanyaannya, bagaimana mengatasi kecemasan akan berbagai persoalan hidup yang kita jumpai?
Pada saat Paskah ini kita diingatkan kembali bahwa Yesus telah bangkit dari kematian dan mengalahkan kuasa maut. Kita bersyukur karena kuasa kebangkitan Kristus meneguhkan pengharapan kita. Kuasa kebangkitan Kristus juga membuat kita kuat menghadapi tantangan hidup bahkan menemenukan solusi untuk memenangkannya. Dan pada gilirannya, kuasa kebangkitan Kristus juga memampukan kita menghalau kecemasan kita.
Selamat mengalami sukacita Paskah dan menghayati kuasa kebangkitan Kistus yang menopang kehidupan kita. Amin. 1April2018

gkbikl
Author: gkbikl

Gereja Kristen Berbahasa Indonesia Kuala Lumpur

Leave a Reply

Discover more from Gereja Kristen Berbahasa Indonesia

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading