Oleh Pdt. Em. Jahja Sunarja

Baca : 1 Petrus 1 : 3 – 9
1. Pengharapan bukan sekedar mood yang bersifat impulsif dan sementara. Pengharapan berkaitan dengan creative force (daya kreatif). Daya kreatif adalah bagian dari daya hidup. 

2. Ketika orang mengalami tekanan yang berat dan bertubi-tubi, ia bisa kehilangan daya kreatifnya atau daya kreatifnya ada pada level yang sangat rendah; sehingga ia tidak lagi mampu melangkah melanjutkan “perjalanan hidup”-nya. Ia tidak lagi memiliki daya dan tidak lagi mampu melihat arah kemana ia akan “melangkah”. Ia putus asa (harap).

3. Itulah keadaan yang dialami para murid ketika Tuhan Yesus dibunuh. Sumber kekuatan, penghiburan, dan harapan akan hidup yang baru (masa depan yang gemilang), tidak ada lagi. Terang hidup itu sudah padam, jalan ke depan tidak lagi nampak.

4. Tetapi kebangkitan Kristus kembali membangkitkan harapan itu. Terang itu bercahaya lagi, dan kegelapan tidak menguasai-Nya. Masa depan yang gemilang pasti dapat diraih, bersama Kristus yang telah mengalahkan maut.

5. Hidup berpengharapan itulah yang menyebabkan gereja hadir dan terus bekerja sampai sekarang. Gereja adalah kita, bukan?

gkbikl
Author: gkbikl

Gereja Kristen Berbahasa Indonesia Kuala Lumpur

Leave a Reply