Yohanes 20:19-31

Injil Yohanes mencatatkan di perikop ini perkataan Yesus tentang kesatuan para murid denganperutusan-Nya: “seperti Bapa mengutus Aku demikian juga sekarang Aku mengutus kamu” (ay.21). Para murid dipersatukan perutusan dengan Yesus oleh Kehendak Bapa sendiri. Setelah kebangkitan-NyaYesus bukan lagi sekedar diikuti secara visual/historis tetapi sekarang kuasa-Nya dialami secara rohani dan hidup di dalam diri para murid-Nya (ay.22,23).

Sebab Roh Kudus yang diberikan kepada para murid adalah Roh Allah sendiri yang juga berinkarnasi di dalam Yesus. Maka misteri inkarnasi di dalam Yesus semestinya harus disadari sebagai inkarnasi di dalam diri para murid-Nya, dan sekarang di dalam diri kita juga para pengikut-Nya. Kita tidak sekedar melihat pekerjaan kebenaran Yesus, melainkan kuasa itu diberikan pada kita.

Kita dipersatukan bersama Yesus, di dalam Roh Kudus yang menyertai. Istilahpenyertaan Roh Kudus bukanlah menyertai dari luar (berjalan bersama) saja melainkan hadir-Nya ada di semua lini kehidupan kita, bahkan di dalam diri kita. Dengan kata lain kita dilingkupi dan dirasuki kuasa Roh Kudus.Kebangkitan Yesus membawa kita pada kesadaran bukan saja sebagai orang yang melihat pekerjaanTUHAN yang berinkarnasi di dalam Yesus, tetapi kuasa Allah itu juga kita alami, sehingga kita menjadi pelaku pekerjaan Ilahi.

Yesus bukan sekedar menjadi norma dan tuntunan, tetapi Kebenaran-Nya telah menghidupi diri kita.Ibu, Bapak dan Saudara-Saudara yang terkasih di dalam Kristus, berbahagialah kita, karena di dalam Kebangkitan Kristus kita juga diangkat menjadi anak-anak Allah (ay.31), menjadi sama perutusan dengan Kristus sendiri membawa damai sejahtera. Kalau kita mengaku percaya maka kita adalah anak-anakAllah, sebab kita pelaku/saksi Kebenaran Firman TUHAN yang tidak bisa dihambat/dimatikan oleh siapa pun.

Kita menerima damai sejahtera dari TUHAN sendiri, agar kita mampu melakukan ajaran damaisejahtera sebagaimana telah ditunjukkan dan diteladankan Kritus (Sang Mesias), yang perutusan-Nya kita lanjut-kerjakan.Bilamana kita melakukannya? Keberhasilan tugas perutusan itu diukur dengan 5 hal ini, yaitu baik motif, tujuan, cara, proses dan hasilnya adalah damai sejahtera. Bila hati kita penuh damai sejahtera, bila orang-orang di sekitar kita merasakan damai sejahtera karena pelayanan kita, bila alam dan seluruh ciptaan juga hidup dalam damai sejahtera karena kehadiran kita bersama mereka. Meski tidak mudahdiperjuangkan tetapi Roh Kudus senantiasa menyertai. (dpaw)

11 April 2021

Pdt. Djoko Prasetyo Ginting

*Untuk Kalangan Sendiri – for Non-Moslem Only

gkbikl
Author: gkbikl

Gereja Kristen Berbahasa Indonesia Kuala Lumpur

Leave a Reply