Lukas 1:39-55

Tentu saja pada umumnya seorang ibu akan senang saat mengetahui dirinya hamil. Ini menjadi hal yang cukup istimewa untuk diberitahukan kepada sanak keluarga dan handai taulan lainnya. Persoalan menjadi berbeda apabila kehamilan terjadi sebelum pernikahan resmi diadakan. Tentu bukan hal yang mudah dan indah untuk dihadapi. Maria tentu merasa dipojokkan, dipandang sebelah mata dan dapat dikucilkan.

Bagi Elisabet sendiri, hamil di usia senja jelas bukan pilihan ideal. Terbayang sulitnya, beratnya dan repotnya bagi seorang perempuan yang tidak muda lagi untuk mengandug dan melahirkan. Terlebih lagi di masa itu angka kematian ibu hamil mungkin lebih tinggi dibandingkan zaman sekarang yang sudah jauh lebih maju dalam bidang Kesehatan. Bagi Elisabet kehamilan dan persalinan yang nanti harus dijalaninya di masa tuanya bagaikan perjuangan antara hidup dan mati. Bagi kedua perempuan tersebut, kehamilan mereka membawa kekhawatiran-kekhawatiran yang sangat manusiawi. Terlebih lagi beban kehidupan mereka sebagai rakyat jajahan Romawi, membuat hidup lebih berat dijalani.

Maria dan Elisabet tetap bersukacita! Itulah kesan yang jelas kita tangkap di dalam bacaan Injil Lukas 1:39-55. Semua beban hidup dan kekhawatiran yang manusiawi mereka alami itu tidak
menghentikan sukacita yang muncul dalam diri mereka. Sukacita yang berasal dari Allah. Mereka dikaruniai iman oleh Allah sehingga dapat menerima kehendak Allah dengan rendah hati manakala Allah melibatkan mereka dalam karya keselamatan yang dikerjakan-Nya bagi umat manusia. Maria memuliakan Allah atas tindakan-Nya menghadirkan Mesias untuk terjadinya karya pembebasan dan pemulihan bagi umat manusia dari dosa dan kerusakan. Karya Allah itu akan mewujud dalam a) revolusi moral: Allah meninggikan orang-orang yang rendah/direndahkan dan memerangi orang-orang yang tinggi hati (Lukas 1:48, 55). b) Revolusi sosial: Allah merendahkan para penguasa/penindas dan meninggikan orang-orang yang rendah (ayat 55), c) Revolusi ekonomi: orang-orang lapar diberi makan, orang-orang kaya ditolak (ayat 53).

Maria dan Elisabet bersukacita, mereka dilibatkan Allah menghadirkan karya kasih-Nya bagi umat manusia di tengah kehidupan yang rapuh oleh karena dosa. Kita pun dilibatkan Allah dalam karya-Nya yang terus berlangsung hingga kini untuk memulihkan kehidupan banyak orang dan kehidupan di muka bumi ini. Mari bersukacita menyambut Sang Juruselamat. Mari bersukacita menyambut karya-Nya dengan terlibat mengerjakan kasih

19 Desember 2021

Pdt. M.R.Kurniadi Saragih

*Untuk Kalangan Sendiri – for Non-Moslem Only

gkbikl
Author: gkbikl

Gereja Kristen Berbahasa Indonesia Kuala Lumpur

Leave a Reply

Discover more from Gereja Kristen Berbahasa Indonesia

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading