Lukas 21:25-36
Sebagian jemaat GKBI adalah pekerja migran yang pekerjaan mereka amat ditentukan oleh
kontrak yang dievaluasi entah tahunan atau beberapa tahunan. Jadi kalau urusan ‘berjaga-
jaga dan berdoa’, sebenarnya adalah keseharian jemaat, khususnya menjelang kontrak akan
dievaluasi. Pertanyaannya, apakah kita berjaga-jaga dan berdoa dalam pengharapan atau
ketakutan?
Advent mengajarkan kepada kita sebuah penantian dalam pengharapan. Apa yang Yesus
katakan tentang akhir zaman memang menakutkan. Bahkan ‘orang bisa mati ketakutan’.
(ayat 26) Tetapi bagi anak-anak Tuhan, Yesus justru memberi nasihat: ‘apabila semua itu
terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat’! (ayat 28).
Advent selalu berada dalam ketegangan antara ‘situasi dunia’ yang kadang menakutkan dan
iman kepada Yesus yang selalu membawa kita pada pengharapan. Banyak spiritualitas
advent yang bisa kita terapkan dalam hidup keseharian; bukan hanya soal kontrak
pekerjaan, tetapi juga pandemi, kesehatan yang kadang makin memburuk, dan banyak
lainnya. Di tengah situasi yang tidak ideal atau bahkan menakutkan, ingatlah selalu ada
Yesus yang mengasihi kita, yang tetap hadir di tengah berbagai situasi yang menakutkan.
Kita memang harus selalu berjaga-jaga dan berdoa…tetapi bukan dalam ketakutan
melainkan dalam pengharapan! Mari kita masuki advent dengan sebuah kerinduan akan
Tuhan yang selalu hadir dan kembali hadir dalam pergumulan hidup keseharian kita. Yesus
yang selalu mau menyelamatkan kita, karena benar Dia adalah Juruselamat dan sekaligus
Tuhan yang begitu mengasihi kita.(Pdt.Em.RJ)
28 November 2021
Pdt. Em. Rudianto Djajakartika
*Untuk Kalangan Sendiri – for Non-Moslem Only