
Bacaan Alkitab: Yohanes 14 : 15 – 21
Saudara Jemaat yang saya kasihi dalam Tuhan Yesus Kristus….
Tidak dapat dipungkiri gereja seringkali tanpa disadari menjadi ruang organisasi yang luar biasa besar dan kaku dengan sekian banyak aturan dan disiplin gereja. Kondisi inilah yang membuat relasi umat dan saudara seiman menjadi terganggu, sehingga mengakibatkan kehidupan gereja menjadi tidak akrab dan tidak rukun satu sama lain.
Dalam hal ini, kita perlu kembali melakukan “ re-thinking the Church “ (memikirkan ulang keberadaanpada gereja) pada masa kini. Pada hakekatnya gereja dipanggil untuk menyatakan kasih Allah kepada dunia ini, namun kenyataannya justru di antara anggota gereja sering terjadi pertengkaran atau perselisihan. Melihat kondisi ini, pertanyaannya menjadi jelas “siapa sebenarnya yang dikasihi oleh umat Tuhan di dalam gerejaNya? Benarkah gereja sedang mengasihi Tuhan dalam aktifitas dan pelayananNya?”.
Disamping itu, kehidupan gereja juga ada yang hanya dipenuhi oleh jumlah kehadiran yang berkunjung saat kebaktian, tapi sangat disayangkan mereka justru tidak ikut terlibat kegiatan dan pelayanan di gereja. Pada kenyataannya , ada banyak umat yang tidak atau belum bersedia menghidupi panggilan Tuhan dalam bersekutu, bersaksi dan melayani. Gereja saat ini kebanyakan telah kehilangan kehidupan dan relasi cinta kasih dalam persekutuan dengan saudara seiman satu sama lain. Lalu yang menjadi pertanyaan di sini, bagaimana gereja bisa terus bersaksi bagi kemuliaan nama Tuhan, kalau gereja sendiri telah kehilangan kasih dan relasi dalam kehidupan dengan sesamanya?!
Injil Yesus Kristus dalam bacaan Injil Yohanes 14 : 15 – 21 mau mengajarkan kita sebagai gerejaNya tentang satu bagian yang menarik dalam relasi Allah Tritunggal : Bapa, Anak dan Roh Kudus sehakekat dan tidak terpisahkan satu sama lain, atau saling melengkapi dan bersifat intim. Bahkan keintiman Allah Tritunggal itu membawa pada kasih tanpa syarat, sehingga banyak orang melihat dan dikejutkan oleh kasih yang besar yakni kasih yang rela berkorban bagi keselamatan umat dan dunia.
Panggilan untuk mengikut Yesus sesungguhnya bukan sekedar menjadi orang Kristen dengan atribut-atribut gereja atau denominasi, tetapi juga secara positif dapat menyambut Kerajaan Allah dalam kehidupan ini. Gereja tentu saja harus menghadirkan Kerajaan Allah yang di dalamnya ada relasi dan persahabatan serta kasih antar umat Tuhan, sehingga dunia dapat menyaksikan kita sebagai muridNya.
Gereja sepatutnya tidak boleh menjadi sama dengan dunia, namun gereja ada di dalam dunia ini untuk kemuliaan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. AMIN !
Pdt. Sakriso Ladiana Saragih
*Untuk Kalangan Sendiri – for Non-Moslem Only